ANALISIS PERUBAHAN KEKERASAN PERMUKAAN BAJA (St. 42) DENGAN PERLAKUAN PANAS 800◦C MENGGUNAKAN METODE VICKERS DI LABORATORIUM UJI BAHAN POLITEKNIK NEGERI BALI.
Abstract
Menurut teori, kekerasan permukaan baja akan naik bila dilakukan pemanasan mencapai batas suhu transformasi lalu didinginkan secara cepat. Demikian juga, kekerasan baja akan turun bila diperlakukan sebaliknya, [2]. Kekerasan baja dapat diketahui melalui pengujian menggunakan mesin uji kekerasan logam yang tersedia di laboratorium pengujian bahan dan metrologi, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Bali. Proses pengujian kekerasan dilakukan dengan menekan permukaan benda uji menggunakan penetrator tertentu dalam waktu tertentu, sampai permukaan benda uji rusak atau terjadi identasi pada permukaan benda uji.
Pengujian ini bertujuan untuk dapat mengetahui perubahan kekerasan baja (St.42 standar) dibandingkan dengan baja jenis yang sama setelah mendapat perlakuan panas untuk dikeraskan maupun yang dilunakkan. Penelitian ini dilakukan bersama mahasiswa programstudi teknik mesin semester IV di laboratorium uji bahan Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali. Penelitian ini menguji kekerasan baja (St. 42) menggunakan metode Vickers.
Hasil pengujian dengan metode Vickes yaitu baja yang dikeraskan melalui pemanasan 800◦C dan didinginkan cepat menggunakan air tawar, ternyata menjadi lebih lunak dibandingkan dengan baja (St.42standar). Fakta hasil penelitian: kekerasan St.42Standar =105,226 Kg/mm2, kekerasan St.42 Hardening = 81,977 Kg/mm2, dan kekerasan St.42 Anaeling =75,264 Kg/mm2.
Jadi, ada ketidak sesuaian antara teori dibandingkan fakta hasil pengujian kekerasan dengan metode Vickers, pada baja dengan pendinginan cepat. Sedangkan, fakta hasil pengujian kekerasan baja yang dilunakkan sesuai dengan teori.