ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN DAN BIAYA PERJALANAN AKIBAT TUNDAAN PADA SIMPANG TAK BERSINYAL

Abstract

Ruas Jalan Kebo Iwa (Pasar Beringkit) Kabupaten Badung sangat berperan penting dalam melayani dan melewatkan arus lalu lintas yang cukup besar. Namun kenyataannya selalu terjadi peningkatan jumlah kendaraan, yang ditambah dengan hambatan samping sehingga sering terjadinya tundaan atau kemacetan pada Ruas Jalan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis terhadap kinerja ruas jalan dan biaya perjalanan akibat tundaan lalu lintas di jalan tersebut. Analisis kinerja ruas jalan ditentukan berdasarkan besarnya nilai derajat kejenuhan (DS) yang setelah itu dikaitkan dengan tingkat pelayanan jalan. Biaya perjalanan ditentukan berdasarkan perhitungan selisih biaya perjalanan antara volume lalu lintas pada jam puncak dengan biaya perjalanan pada saat kondisi lalu – lintas terbaik (normal). Untuk Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan (BOK) kendaraan ringan dan kendaraan berat digunakan metode PCI (Pasific Consultant International). Sedangkan analisis BOK sepeda motor menggunakan metode Dinas Lalu lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Provinsi Bali Konsultan PTS 1999. Dalam analisis nilai waktu dihitung dengan menggunakan metode income approach yang dimana menggunakan Data PDRB perkapita yang dibagi dengan jumlah jam kerja orang per tahun untuk menentukan besarnya nilai waktu orang / jamnya. Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka diperoleh nilai derajat kejenuhan sebesar 0.809 yang berarti jalan tersebut memiliki tingkat pelayanan D, yang artinya arus lalu – lintas yang mulai tidak stabil dan kecepatan rata- rata yang rendah karena dipengaruhi oleh kondisi lalu – lintas. Dari hasil analisis biaya perjalanan akibat tundaan pada Ruas Jalan Kebo Iwa (Pasar Beringkit) Kabupaten Badung didapat biaya perjalanan akibat tundaan adalah sebesar Rp. 471.548.325/tahun