MAKNA BLADBADAN BAHASA BALI: TINJAUAN LINGUISTIK KEBUDAYAAN
Abstract
Bladbadan sebagai salah satu jenis paribasa dalam bahasa Bali memiliki fenomena kebahasaan (linguistik) yang menarik untuk dikaji. Bladbadan memiliki bentuk, fungsi, dan makna yang bervariasi, yang diakibatkan oleh pemakaiannya yang memiliki tujuan yang berbeda pula. Akan tetapi, dalam penelitian ini hanya dideskripsikan makna bladbadan bahasa Bali. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dan menggunakan data primer yang langsung didapatkan dari sumber data yaitu penggunaan bahasa Bali lisan dan tulis, seperti:Drama Gong, Arja, Wayang Kulit, Buku Bahasa Bali, cerpen, dan novel berbahasa Bali. Data dikumpulkan dengan metode simak yang dibantu dengan teknik dasar sadap dan teknik catat sebagai teknik lanjutan. Selanjutnya, data dianalisis dengan metode padan untuk menentukan makna bladbadan bahasa Bali.Hasil penelitian disajikan dengan metode formal dan informal. Penelitian ini berpijak pada Teori Linguistik Kebudayaan dan Teori Semiotik Sosial dengan konsep dasar bladbadan, bentuk dan makna bahasa. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bladbadan mempunyai makna tersurat dan tersirat. Makna tersuratnya adalah makna kata-kata pembentuk bladbadan yang dapat dilihat dalam kamus, sedangkan makna tersirat adalah menyatakan makna: nasihat atau pendidikan, waktu, keadaan, pekerjaan yang sia-sia, dan sifat tidak baik