%A Astawa, I Putu %D 2017 %T PEMBERDAYAAN DESA WISATA PINGE MELALUI PRODUK UNGGULAN PARIWISATA POLITEKNIK NEGERI BALI %B 2017 %9 %! PEMBERDAYAAN DESA WISATA PINGE MELALUI PRODUK UNGGULAN PARIWISATA POLITEKNIK NEGERI BALI %K %X Kegiatan IbM di Desa Wisata Pinge bertujuan untuk meningkatkan eksistensi potensi objek wista melalui sinergi Desa Adat Pinge, Pengelola Wisata Asri Pinge, dan Pusat Unggulan Teknologi Politeknik Negeri Bali (PUT PNB) di bidang pariwisata . Kegiatan ini mengedepankan simbiose mutualisme yang berakhir pada peningkatan ekonomi desa dan kemampuan akademik bagi anak didik yang menjalankan praktik langsung di Desa Pinge. Terdapat 16 rumah tempat tinggal penduduk yang dapat dimanfaatkan untuk menginap bagi para wisatawan yang berkeinginan mempelajari budaya, seni, dan alam secara langsung berinterakasi dengan masyarakat. Di desa Pinge telah terbentuk kelompok sadar wisata yang berperan dalam mempromosikan potensi wisata desa. Di samping itu, juga terdapat Bendesa Adat selaku pemimpin desa adat yang memiliki peranan dalam mengajegkan budaya dan adat melalui konsep Tri Hita Karana. Kedua kelompok ini belum berjalan secara optimal dalam mengemban misi sosial dan ekonomi sehingga timbul keluhan wisatawan atas pelayanan yang kurang optimal berupa salah paham antarkelompok pengelola dengan desa adat. Kondisi ini memberikan dampak menurunnya minat wisatawan berkunjung ke Desa Pinge. Untuk mengatasi masalah tersebut kami menawarkan satu program kegiatan yang berisikan prosedur pelayanan yang harus dipahami oleh berbagai pihak yang menjalankan program tersebut. Disepakati salah satu produk di Pusat Unggulan Teknologi Pariwisata adalah CULTIC (Culture and Tourism International Camps). Bentuk produk unggulan ini berupa sebuah paket yang berisikan pengetahuan, budaya, dan pengenalan lingkungan yang disesuaikan dengan kondisi alam desa yang dijadikan camps. Waktu pelaksanaanya adalah tiga hari dan dua malam dan selama waktu tersebut peserta camps diberikan pengetahuan produk wisata di desa, budaya yang ada di desa, dan alam desa. Sebagai langkah awal pembuatan SOP CULTIC Desa Pinge. Program ini dibuat untuk memudahkan parawisatawan dalam mengikuti paket CULTIC dan juga memudahkan bagi panitia pelasana dalam menjalankan setiap aktivitas yang dicantumkan dalam paket. Kondisi ini akan mengurangi kesalahan dalam melayani para peserta CULTIC. Selanjutnya pembuatan media promosi yang digunakan melalui media elektronik dan media cetak. Media elektronik meliputi: Instagram, Facebook, dan Twitter, sedangkan media cetak meliputi: pamflet, flyer, baliho,dan spanduk. Hasilnya, para peminat kegiatan ini berjumlah 85 orang yang berasal dari Malaysia, Thailand, Papua Nugini, Hongaria, Polandia, Perancis, Jepang dan dari Indonesia. Melalui kegiatan ini peningkatan ekonomi dan promosi dapat berjalan dengan baik %U https://ojs.pnb.ac.id/index.php/BP/article/view?path= %J Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS %0 Journal Article %& 60%P 1 %V 2 %N 1 %@ 2580-5606 %8 2017-08-10 %7 2017-07-04