TY - JOUR AU - Erwanto, Zulis AU - Ulfiyati, Yuni AU - Dwi P, Dadang AU - Hadiyati, Siti PY - 2017 TI - EVALUASI DATABASE SUMBER DAYA AIR MENGGUNAKAN METODE KAGAN PADA SUNGAI-SUNGAI BESAR KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JF - Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi; Vol 16 No 3 (2016): November KW - N2 - Persebaran stasiun hujan di Kabupaten Banyuwangi tidak merata dan terlalu berhimpit sehingga perlu adanya rasionalisasi untuk merencanakan pola penyebaran dan kerapatan stasiun hujan pada beberapa DAS di Banyuwangi yang paling berpengaruh dalam perkembangan potensi di Kabupaten Banyuwangi. DAS yang di studi antara lain DAS Bomo, Kalibaru, Kalisetail, dan Tambong. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi persebaran stasiun hujan melalui rasionalisasi metode Kagan pada daerah aliran sungai-sungai besar Kabupaten Banyuwangi. Evaluasi rasionalisasi metode Kagan dengan data koordinat stasiun hujan dan data curah hujan harian dari beberapa tahun dengan bantuan program ArcView GIS, dan AutoCAD. Selain itu dalam menginput ke dalam sistem informasi geografis diperlukan analisis debit andalan untuk keperluan irigasi dan kebutuhan air bersih pada masing-masing DAS besar di Kabupaten Banyuwangi. Berdasarkan analisis rasionalisasi stasiun hujan dengan Metode Kagan pada masing-masing DAS diambil derajat kepercayaan di bawah 5% sehingga pada DAS Bomo tingkat kesalahan perataan (Z 1 ) = 0,70%, kesalahan interpolasi (Z 2 ) = 0,97% dengan jumlah penakar hujan 8 buah dengan jarak L = 4,46 Km, dengan pergeseran 4 stasiun hujan dan  4 penambahan stasiun hujan baru, serta kesalahan  relatif kala ulang 10 tahun diperoleh 23,152%. DAS Kalibaru Z 1 = 0,54%, Z 2 = 2,32% dengan jumlah penakar hujan 14 buah dengan L = 7,07 Km, dengan pergeseran 10 stasiun hujan dan 4 penambahan stasiun hujan baru serta kesalahan relatif 0,236%. DAS Kalisetail Z 1 = 0.30%, Z 2 = 1,99% dengan jumlah penakar hujan 23 buah dengan L = 3,95 Km, dengan pergeseran 8 stasiun hujan dan 15 penambahan stasiun hujan baru serta kesalahan relatif 5,707%. Kemudian DAS Tambong Z 1 = 1,28%, Z 2 = 4,90% dengan jumlah penakar hujan 10 buah dengan L = 4,60 Km, dengan pergeseran 6 stasiun hujan dan 4 penambahan stasiun hujan baru serta kesalahan relatif 7,446%. Hasil neraca supply dan demand pada masing-masing DAS besar di Kabupaten Banyuwangi terjadi defisit air saat musin kemarau pada masing-masing sungai besar di Kabupaten Banyuwangi. Pada DAS Bomo terjadi defisit air sebesar 2,37 m 3 /dt, DAS Tambong defisit air sebesar 3,9 m 3 /dt, DAS Kalibaru defisit air sebesar 1,18 m 3 /dt, dan DAS Kalisetail defisit air sebesar 22,06 m 3 /dt. Direkomendasikan perlu adanya penambahan ataupun pergeseran letak stasiun hujan sesuai dengan koordinat simpul pada pola jaring-jaring Kagan dan adanya suatu pengelolaan sumber daya air berupa perencanaan embung atau waduk di masing-masing DAS besar Kabupaten Banyuwangi untuk menanggulangi kekurangan air bersih di Kabupaten Banyuwangi. UR - https://ojs.pnb.ac.id/index.php/LOGIC/article/view?path=