TY - JOUR AU - Intara, I Wayan PY - 2017/06/14/ TI - PEMBANGUNAN JEMBATAN LABUAN SAIT – SULUBAN YANG RAMAH LINGKUNGAN JF - Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi; Vol 17 No 1 (2017): March KW - N2 - Perkembangan teknologi mempengaruhi dari setiap sistem ataupun metoda yang dipergunakan dalam pelaksanaan konstruksi. Hal ini mengakibatkan berbagai dampak yang positif terhadap lingkungan baik negatif maupun positif. Indonesia selaku negara berkembang  Perkembangan juga meberikan konstribusi baik berkaitan dengan mutu, biaya serta waktu dari konstruksi yang dilaksanakan. dan sedang membangun, telah memiliki cetak biru bagi sektor konstruksi sebagai grand design dan grand strategy yang disebut dengan Konstruksi Indonesia 2030. Di tahun 2007 dalam Konferensi PBB yang diselenggarakan di Bali. Indonesia menyepakati akan menurunkan kadar CO2 di udara sebesar 26% sampai dengan 41% di akhir tahun 2020 dan disepakati tentang “peta jalur hijau” dengan pola pembangunan abad ke-21 yang berkadar rendah karbon (Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2011). Pernyataan tersebut memunculkan wacana green costruction (konstruksi ramah lingkungan). Wacana tersebut menuntut pada pelaksanaan konstruksi untuk sangat memperhatkan dari metoda pelaksanaan yang akan dilaksanakan. Disamping itu, melaksanakan kontruksi ramah lingkungan ini akan mempengaruhi biaya serta waktu pelaksanaan dari proyek. Dalam pelaksanaan proyek pembangunan jembatan Labuan Sait – Suluban dilaksanakan dengan memperhatikan lingkungan sekitar. Pekerjaan yang diamati meliputi pekerjaan pengadaan beton dengan metoda precast dan cast in situ. Dengan hasil metoda precast lebih ramah lingkungan. Penggunaan beton precast memerlukan biaya sebesar Rp.1.556.750.000, sedangkan beton cast in situ memerlukan biaya Rp.743.828.563, lebih murah  47,78% dari beton precast . Dilihat dari segi waktu penggunaan beton precast lebih cepat 28 hari dibanding penggunaan beton cast in situ lebih cepat 71,79%. UR - https://ojs.pnb.ac.id/index.php/LOGIC/article/view?path=