%A Waisnawa, I Gd N Suta %A Rajendra, I Made %A Sudana, I Made %D 2017 %T ANALISIS RISIKO INVESTASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU DI NUSA PENIDA %B 2017 %9 %! ANALISIS RISIKO INVESTASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU DI NUSA PENIDA %K %X Analisis yang sistematis dan rasional sangat dibutuhkan sebelum kegiatan investasi itu direalisasikan. Ketidaklayakan suatu investasi disebabkan oleh kurang cermat dan akuratnya analisis investasi yang dilakukan, terutama terhadap analisis dari berbagai risiko yang mungkin terjadi. Pembangunan dan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin (Win Power) ini merupakan teknologi baru yang dikembangkan di Bali khususnya di Nusa Penida. Risiko dalam setiap kegiatan investasi begitu banyak jenisnya, keadaan ini merupakan suatu hal yang menarik untuk diteliti. Penelitian ini mengkaji risiko investasi secara kualitatif. Analisis risiko kualitatif adalah analisis risiko investasi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor lingkungan alam, masyarakat serta kebijakan pemerintah. Analisis risiko kualitatif dimulai dari tahap identifikasi jenis-jenis risiko investasi PLT Bayu yang selanjutnya dilakukan analisis risiko kualitatif untuk menentukan risiko mayor (major risk). Risiko mayor pada investasi PLT Bayu yang termasuk katagori tidak dapat diterima (Unacceptable) ada 3 jenis risiko dengan proporsi 6,67 % yaitu : Kecepatan hembusan angin berubah-ubah sehingga produksi tenaga listrik PLTB tidak stabil, Tarif/Harga jual listrik PLTB masih rendah serta rendahnya tingkat keuntungan akibat kapasitas pembangkitan tenaga listrik PLT Bayu yang belum maksimal. Risiko tidak diharapkan ada 8 jenis dengan proporsi 17,78% yaitu : Pemilihan peralatan PLT Bayu kurang sesuai dengan kondisi di Nusa Penida, spesifikasi baling-baling kurang sesuai dengan kondisi kecepatan angin di Puncak Mundi. Kurangnya pesaing dalam usaha kelistrikan sehingga pengembangan pembangkit dengan energi alternatif belum berkembang, rendahnya tingkat keuntungan akibat kapasitas pembangkitan tenaga listrik PLT Bayu yang belum maksimal, kualitas peralatan unit Pembangkit Listrik Tenaga Bayu yang tidak sesuai dengan kondisi angin di Puncak Mundi sehingga tidak bisa beroperasi optimal. Kurangnya kemampuan sumber daya manusia (SDM) sehingga perlu waktu yang lama untuk menangani perawatan dan perbaikan unit PLT Bayu dan seringnya terjadi kerusakan Auto Voltage Regulator (AVR) sehingga biaya perbaikan meningkat. Proporsi jenis risiko yang termasuk risiko mayor adalah 24,45% sedangkan yang tidak termasuk risiko mayor adalah 75,55%. Kapasitas daya mampu satu unit PLT Bayu jenis WES 18 adalah 80 kw sedangkan daya listrik rata-rata yang dihasilkan periode 2007 – 2009 adalah 7,2 kw dengan proporsi 9%. Mitigasi yang harus dilakukan terhadap risiko mayor berdasarkan analisis secara kualitatif dan kuantitatif adalah modifikasi baling-baling (blade) dan memilih kapasitas daya mampu generator sesuai dengan kondisi kecepatan hembusan angin di Puncak Mundi Nusa Penida. Perawatan seluruh komponen pendukung unit PLT Bayu harus dirawat dengan baik serta dilakukan secara rutin yaitu pelumasan komponen-komponen rotor serta pengecatan tower sehingga usia pakainya (life time) dapat dipertahankan sesuai rencana. %U https://ojs.pnb.ac.id/index.php/matrix/article/view?path= %J Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika %0 Journal Article %& 1%P 1 %V 5 %N 2 %@ 2580-5630 %8 2017-02-15 %7 2015-07-01